Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Jengkol

Manfaat Mengonsumsi Jengkol

Manfaat Jengkol - Jengkol menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, karena teksturnya yang empuk dan rasanya yang sangat khas. Jengkol termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand, dan Indonesia. 

Di Indonesia, tanaman jengkol dapat dijumpai hampir di seluruh kepulauan dengan nama yang berbeda-beda, seperti, jengkol di Jawa, jaring di Sumatera, Jaawi di Lampung, Kicaang di Sunda, Lubi di Sulawesi Utara, dan Blandingan di Bali . 

Dibalik bau khas yang ditimbulkan jengkol, terkandung juga manfaat yang berguna bagi kesehatan. Jengkol kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, Vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.

Kandungan protein yang tinggi pada jengkol dapat membantu pembentukan jaringan dalam tubuh. kandungan protein pada jengkol ternyata jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kandungan protein pada kacang hijau dan kacang keledai. 

Kandungan kalsium dan fosfor adalah dua zat yang sangat dibutuhkan oleh tulang, yang juga ada dalam jengkol. Kalsium dan fosfor juga dapat mencegah tulang keropos (osteoporosis), serta memperkuat tulang dan gigi. 

Jengkol juga kaya akan zat besi yang berperan untuk mencegah dan mengatasi kurangnya produksi sel-sel darah merah dalam tubuh. Bagi wanita, mengonsumsi jengkol saat menstruasi, akan membuat zat besi dalam tubuh menjadi seimbang, sehingga memperlancar keluarnya darah menstruasi.

Bagi ibu hamil, kandungan serat pada jengkol dapat mengatasi masalah sembelit. Serat pada jengkol membantu melancarkan pencernaan dan buang air besar. Jengkol juga bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada janin yang masih dalam kandungan. Pertumbuhan tulang dan gigi dapat berjalan optimal berkat kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi pada buah jengkol. Kandungan asam folat pada jengkol juga dapat mencegah kecacatan bawaan pada bayi.

Selain itu, jengkol mengandung zat antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Zat antioksidan akan membantu memperbaiki segala sesuatu yang menghambat aliran darah dalam pembuluh darah. Aliran darah pun akan menjadi lebih lancar dan jantung pun akan berfungsi dengan baik dan optimal.

Meski demikian, mengkonsumsi jengkol sebaiknya dibatasi hanya 3 hingga 10 gram saja per hari. Selain bau yang ditimbulkan, jengkol juga ternyata memiliki buruk untuk kesehatan, dan tidak baik bagi bagi penderita penyakit ginjal. Mengonsumsi jengkol secara berlebihan akan semakin memperburuk kondisi organ ginjal penderita. 

Mengkonsumsi jengkol tidak sepenuhnya aman bagi kesehatan. Pada beberapa orang yang sensitif terhadap jenis makanan ini atau karena mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak, dapat menimbulkan gejala keracunan. 

Gejala keracunan jengkol dapat timbul karena adanya senyawa yang dikenal sebagai asam jengkolat yang terdapat di dalam jengkol. Asam jengkolat ini di dalam tubuh akan diolah dan dibuang melalui ginjal bersamaan dengan urin atau air seni. Sebagian dari asam jengkolat ini akan membentuk kristal-kristal yang mengendap di ginjal dan saluran kemih, hingga menimbulkan sumbatan pada aliran urin pada saluran kemih. Kristal-keristal asam jengkolat yang megendap inilah yang nantinya akan menimbulkan gejala-gejala keracunan. Itulah mengapa penderita penyakit ginjal tidak baik mengonsumsi jengkol. 

Pada kasus keracunan, gejala yang ditimbulkan, antara lain nyeri pada perut yang kadang-kadang dapat disertai dengan muntah dan nyeri paling hebat dirasakan sewaktu buang air kecil, pengeluaran urin menjadi sedikit bahkan tidak bisa keluar sama sekali walau penderita sering merasa akan buang air, dan pada saat buang air kecil akan dijumpai bintik-bintik putih seperti tepung yang merupakan endapan kristal asam jengkolat, bahkan pada beberapa kasus dapat dijumpai urin yang berdarah akibat perlukaan saluran kemih yang disebabkan oleh kristal tersebut. 

Keluhan-keluhan tersebut timbul dalam waktu 5 samapai 12 jam setelah penderita mengkonsumsi jengkol. Keluhan yang tercepat adalah 2 jam dan yang terlambat adalah 36 jam sesudah konsumsi jengkol.

Jika hal-hal atau gejala-gejala di atas sudah dirasakan penderita, penderita keracunan jengkol harus segera mendapatkan perawatan dan pengobatan secara medis, karena jika tidak, keadaan semakin parah dapat menyebabkan kematian. Namun jika gejala yang terjadi adalah gejala penyakit ringan, seperti muntah, sakit perut, sakit pinggang, maka pasien tidak perlu dirawat. Hanya saja, langkah yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi air putih yang banyak supaya kadar asam jengkolat leboh encer, sehingga lebih mudah dibuang melalui urin. Selain itu, perlu juga diberikan table Natrium bikarbonat sebanyak 4x2 gram perhari dan obat penghilang rasa nyeri. 

Pada penderita yang mengalami gejala penyakit berat, seperti tidak bisa buang air kecil, urin berdarah, atau penderita tidak dapat minum, maka pasien perlu dirawat di rumah sakit dengan pemberian cairan melalui infus dan suntikan natrium bikarbonat dalam larutan Glukosa 5 persen. Nah, selanjutnya, jika sudah mengalami keracunan, penderita dianjurkan untuk tidak mengonsumsi jengkol lagi. 

Namun bagi penggemar berat jengkol berhenti untuk mengkonsumsi jengkol tidaklah mudah. Untuk itu, ada bebarapa cara untuk menurunkan kadar asam jengkolat dalam jengkol, antara lain dengan merebus jengkol dalam larutan yang mengandung abu gosok atau membuatnya menjadi jengkol sepi.
Jengkol sepi adalah jengkol yang telah dikecambahkan dengan cara merendam biji jengkol dalam tanah pada ke dalaman sekitar 10 cm dan disiram dengan air setiap hari selama 14 hari sampai berkecambah. Proses yang lebih mudah adalah dengan pemasakan ataupun perebusan. Namun, proses pemanasan harus dilakukan secara sempurna, sehingga dapat mengurangi jumlah yang lebih besar pada asam jengkolat. 

Proses perebusan sebaiknya berlangsung antara 6 sampai 7 jam, sambil dibuang buihnya setiap kali berbuih. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan membuang mata lembaganya, karena kandungan racun terbesar ada pada bagian dari mata lembaganya.

Demikian yang bisa disampaikan mengenai manfaat jengkol bagi kesehatan serta bahaya yang dapat mengancam bila terlalu sering mengkonsumsinya.

0 komentar