Cara Budidaya Ikan Hias di Akuarium, Kolam Beton, Terpal

Budidaya ikan hias bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan yang menggiurkan. Cara budidaya ikan hias juga cukup mudah dilakukan karena membudidayakan ikan hias tidak membutuhkan lahan dan modal yang terlalu besar.

Cara Budidaya Ikan Hias


Mendapatkan untung besar dari budidaya ikan hias bisa terwujud jika Anda mampu menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitasnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara budidaya ikan hias terbaik agar ikan hias yang Anda pelihara bisa menghasilkan untung besar.

1. Menyiapkan Tempat Pemeliharaan Ikan Hias


Memelihara ikan hias bisa dilakukan di akuarium, kolam beton, kolam terpal bahkan wadah berbagai ukuran lainnya asalkan wadah tersebut tidak bocor. Cara budidaya ikan hias juga bisa dilakukan dengan dua macam sistem pengairan yaitu sistem air mengalir dan air tergenang.

Proses pemeliharaan ikan hias membutuhkan cukup banyak wadah yang nantinya difungsikan untuk kebutuhan yang berbeda. Beberapa wadah yang dibutuhkan akan digunakan untuk tempat induk ikan hias, pemijahan, penetasan telur, pendederan dan pembesaran ikan hias.

Penyesuaian ukuran tempat budidaya ikan hias juga harus diimbangi dengan penyesuaian lingkungan hidup untuk memelihara ikan hias.Hal tersebut perlu dilakukan karena jenis ikan hias yang satu dengan yang lainnya itu memiliki lingkungan hidup yang berbeda-beda.

Suhu, tingkat keasaman (pH), kandungan oksigen hingga kualitas air adalah beberapa faktor penting yang harus diperhatikan ketika membudidayakan ikan hias. Umumnya ikan hias bisa hidup di suhu antara 24-30 derajat Celcius, tingkat keasaman air sekitar 6-7 pH dengan oksigen terlarut > 3 ppm.

Air untuk memelihara ikan hias bisa didapatkan dari air tanah, air sungai ataupun air PAM. Pastikan air tersebut didiamkan sekitar 12-24 jam agar kandungan oksigen terlarutnya cukup. Sesuaikan pH air dengan memberikan kapur pertanian secukupnya apabila air terlalu asam atau basa.

Selama proses pembudidayaan ikan hias kualitas air harus selalu dijaga. Penurunan kualitas air biasanya disebabkan karena kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap. Oleh sebab itu secara rutin lakukan proses pembersihan tempat pemeliharaan ikan hias dengan cara membuka pipa pembuangan.

2. Memilih Induk Ikan Hias


Proses pemijahan membutuhkan calon indukan ikan hias jantan dan betina yang berkualitas. Induk ikan hias yang akan dipijahkan itu juga harus sehat dan siap kawin. Beberapa ciri indukan ikan hias yang siap kawin diantaranya seperti:

Induk Ikan Hias Jantan Induk Ikan Hias Betina

Genital menonjol Perut gendut

Jika genital diurut akan mengeluarkan cairan sperma Bagian perut jika diraba terasa lembek

Genital menonjol

Jika genital diurut  akan keluar telur

3. Proses Pemijahan dan Penetasan Telur Ikan Hias


Proses pemijahan ikan hias ada yang berlangsung secara internal dan ada pula yang eksternal, sebab ikan hias ada yang berkembang biak dengan cara bertelur dan beranak.  Maka dari itu, proses pemijahan setiap jenis ikan hias membutuhkan cara yang berbeda.

Terkadang ada ikan hias yang tidak bisa melakukan proses pemijahan secara alami sehingga Anda perlu menyuntikkan hormon perangsang atau melakukan pengurutan (stripping). Telur yang dihasilkan dari proses pemijahan biasanya akan menetas setelah 24 jam dan menjadi larva

Proses penetasan telur bisa dilakukan di akuarium ataupun di kolam permanen. Saat proses penetasan telur ada jenis ikan hias yang perlu dipisahkan dari kedua induknya, ada pula yang hanya dipisahkan dari salah satu induknya saja. Semua itu bergantung dari karakteristik hidup ikan hias yang Anda pelihara.

4. Merawat Larva Ikan Hias hingga Tumbuh Besar


Cara budidaya ikan hias berikutnya adalah proses perawatan larva ikan. Anda bisa menempatkan larva-larva ikan itu dalam akuarium, wadah plastik, fiber glass dan lain sebagainya.Larva ikan hias tidak perlu diberi makan hingga berumur kurang lebih seminggu, sebab masih memiliki cadangan makanan.

Larva ikan hias yang umurnya sudah lebih dari seminggu bisa diberi pakan berupa kutu air, cacing sutra ataupun infusoria. Larva yang sudah mulai besar bisa diberi pakan berupa jentik nyamuk, kutu air, serangga, cacing sutra hingga pellet dengan kadar protein yang sesuai kebutuhan.

Jumlah pakan yang diberikan juga harus disesuaikan, jangan sampai berlebihan karena hanya akan menurunkan kualitas air. Air yang kualitasnya menurun hanya akan membuat kandungan oksigen terlarut berkurang dan membuat ikan jadi keracunan.

Penebaran benih ikan hias juga perlu diperhatikan agar pertumbuhan ikan tidak terganggu. Sesuaikan jumlah benih yang ditebar dengan luas wadah pemeliharaan. Terlalu banyak benih ikan hias yang ditebar bisa mengganggu pertumbuhan ikan, terlalu sedikit benih yang ditebar hasil panen akan tidak maksimal. 

0 komentar